Rabu, 08 Oktober 2014

banyuwangi , ciri khas , makanan, dan budaya

Banyuwangi adalah
kabupaten terluas di Jawa Timur bahkan di pulau Jawa. Luasnya 5.782,50 km^2.[2] Wilayahnya cukup beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran Tinggi Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.282 m) dan Gunung Merapi (2.800 m) terdapat Kawah Ijen, keduanya adalah gunung api aktif.[butuh rujukan]
Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak zaman Hindia Belanda. Di perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah cagar alam, yakni Taman Nasional Meru Betiri. Pantai Sukamade merupakan kawasan pengembangan penyu. Di Semenanjung Blambangan juga terdapat cagar alam, yaitu Taman Nasional Alas Purwo.
Pantai timur Banyuwangi (Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Di Muncar terdapat pelabuhan perikanan.(sumber)



salah satu ciri khas di banyuwangi adalah selalu menyelenggarakan ev
en internasional , salah satunya ada  tour de ijendan juga surfing international yang di selenggarakan di pulau merah banyuwangi
jadi banyuwangi sudah mempunyai event internasional

makanan yang ada atau yg khas di banyuwangi antara lain adalah

Kue Bagiak

Merupakan oleh-oleh khas Banyuwangi yang berbentuk kue kering dan berbahan dasar tepung sagu. Kue bagiak khas Banyuwangi ini rasanya tidak sekeras bagiak dari Maluku, malah lebih mirip kue semprit dengan aroma rempah keningar. Komposisi yang disebutkan adalah tapioka, gula, dll. Tersedia dalam 4 macam rasa : keningar, jahe, kacang, susu.


Sego Cawuk/Sego Janganan

Makanan ini adalah makanan khas lainnya dari Banyuwangi. Nasi dengan sayur yang terbuat dari kelapa diparut dengan sambal/gecok, konon ini adalah menu favorit Syekh Siti Jenar. Nasi ini cocok digunakan untuk menu sarapan.







Rujak Soto


Adalah salah satu makanan khas Banyuwangi. Rujaknya seperti rujak Jawa Timur-an umumnya, yaitu irisan lontong dibubuhi kangkung, tauge, ketimun, tahu, dan tempe, dibubuhi sambal petis dengan kacang tanah dan gula merah. Seperti rujak Jawa Timur umumnya, sambalnya memakai pisang kluthuk batu yang diuleg bersama bumbu-bumbu lainnya. Rujak segar itu kemudian diguyur dengan kuah soto babat yang encer dan berwarna kuning.


Dan salah satu ciri khas dan budaya banyuwangi adalah

PETIK LAUT MUNCAR

Sekilas Dalam tiap bulan Muharam atau Syuro dalam penanggalan Jawa, bukan hanya petani, nelayan pun menggelar ritual untuk memohon berkah rezeki dan keselamatan.

ANGKLUNG CARUK

Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia, terbuat dari batang pohon bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan ( bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu ) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar. 

BARONG KEMIREN

Bagi masyarakat Using/Osing, barong adalah sebuah simbol kebersamaan. Ritual apa pun di daerah Banyuwangi hampir tidak pernah lepas dari tarian ini. Kata 'barong' berasal dari bahasa Using, bareng artinya bersama.{sumber}




Tidak ada komentar:

Posting Komentar